Ompi TV Suara Rakyat - Pakar telematika KRMT Roy Suryo memberikan analisisnya terkait rekaman suara Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang diputar oleh Sekretaris Jenderal PDIP, Hasto Kristiyanto, di hadapan media di Lenteng Agung, Jakarta Selatan, pada Sabtu (17/8/2024).
Roy Suryo menyebut banyak pihak yang memintanya untuk memverifikasi kebenaran rekaman suara Jokowi tersebut. Dalam penjelasannya, Roy Suryo menegaskan bahwa dirinya telah lebih dari empat tahun tidak berafiliasi dengan partai politik manapun.
"Oleh karena itu, analisis ini 1000 persen, bukan hanya sekadar 100 persen, murni ilmiah tanpa ada unsur politis apapun. Ini semua demi kebenaran fakta ilmiah dan ilmu pengetahuan," ujar Roy Suryo kepada Tribunnews, Minggu (18/8/2024).
Roy Suryo menjelaskan, pemutaran rekaman suara Jokowi oleh Hasto telah menjadi viral di berbagai media konvensional dan platform media sosial, lengkap dengan berbagai komentar serta analisis ‘sok ilmiah’ dari sejumlah netizen.
"Beberapa orang menyebut rekaman itu hanyalah hasil rekayasa, mulai dari tuduhan editan hingga ada yang nekad menuduh bahwa itu karya AI (Artificial Intelligence) dengan contoh-contoh video AI dari kasus lain yang tidak ada hubungannya," kata Roy Suryo.
Roy Suryo membantah tuduhan bahwa rekaman suara Jokowi adalah hasil AI atau deepfake. Menurutnya, rekaman tersebut benar-benar asli.
"Faktanya, suara dalam rekaman itu berasal dari video asli, meski Hasto sengaja tidak menunjukkan visualnya kepada wartawan dengan membalik HP-nya. Suara itu 100 persen berasal dari Jokowi," jelas Roy Suryo.
Ia menambahkan, pernyataan Jokowi tersebut disampaikan dalam sambutannya pada Rapat Koordinasi Nasional Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Rakornas Forkominda) di Sentul International Convention Center (SICC), Bogor, pada 13 November 2019 lalu.
"Pidato tersebut berdurasi 38 menit 53 detik dan bisa disaksikan secara utuh melalui kanal resmi YouTube BPMI (Biro Pers Media & Informasi) Sekretariat Presiden," katanya.
"Potongan kalimat asli sepanjang sekitar 40 detik itu terdapat pada TCR 37'34" hingga 38'20", sesaat sebelum Jokowi mengakhiri sambutannya."
Roy Suryo menegaskan bahwa potongan kalimat itu bisa dikategorikan asli karena tidak ada unsur editing di dalamnya.
Diketahui, dalam potongan rekaman yang diputar Hasto, Jokowi terdengar mengancam akan menindak tegas pihak yang menghambat kebijakan yang baik untuk negara.
"Kalau masih ada, akan saya gigit sendiri, ini ada apa kok enggak jalan."
"Saya sudah mulai ngerti, saya sudah mulai ngerti kalau masih diteruskan. Kalau masih ada yang main-main."
"Sekali lagi, yang gigit saya sendiri, lewat cara saya. Lewat KPK bisa, lewat Polri, lewat Kejaksaan bisa. Saya bisikin, di sana ada yang main-main," kata Jokowi dalam rekaman tersebut.
Hasto Kristiyanto menyebut pernyataan Jokowi ini sebagai ancaman yang berbahaya bagi demokrasi. Hasto meminta Jokowi untuk memberikan klarifikasi terkait pernyataannya, karena menurutnya pernyataan tersebut intimidatif dan tidak bijak, apalagi disampaikan bertepatan dengan peringatan HUT Kemerdekaan RI ke-79.
"Dalam momen kemerdekaan, seharusnya setiap orang bebas dan bertanggung jawab dalam menyampaikan pendapatnya, namun tetap dalam koridor hukum dan kepentingan nasional. Tidak boleh ada intimidasi," ujar Hasto.