SUARA RAKYAT, JANGAN DIBELI? - Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Brawijaya (FISIP UB) bikin gebrakan keren lewat program Pengabdian Masyarakat bareng SMA Negeri 2 Lumajang. Acara ini digelar Minggu (18/5/2025) dengan tajuk "Pemberdayaan Pelajar Melalui Pendidikan Komunikasi Politik". Misinya? Bikin pelajar makin melek politik, jadi duta literasi digital anti-hoaks, sekaligus konten kreator edukatif yang punya pengaruh positif!
Dipimpin langsung oleh Dr. Verdy Firmantoro, S.I.Kom., M.I.Kom, kegiatan ini diikuti puluhan siswa perwakilan OSIS dan Tim Literasi SMA 2 Lumajang. Mereka antusias banget menyimak materi yang dikemas interaktif dan aplikatif.
"Kami datang bukan cuma buat ngajarin, tapi membuka ruang berpikir kritis. Pelajar hari ini adalah pemilih masa depan. Mereka harus siap jadi agen perubahan di era digital," tegas Verdy.
Materi yang dibahas seru-seru, mulai dari pengenalan komunikasi politik, bahaya hoaks, pentingnya literasi media, sampai cara menyampaikan opini politik dengan data dan etika. Siswa juga diajak aktif bikin forum diskusi dan konten edukasi digital di sekolah.
Yang makin keren, Ketua KPU Lumajang Henariza Febriadmadja juga hadir dan kasih dukungan penuh. "Anak muda harus melek politik sejak dini. Ini investasi untuk demokrasi yang lebih sehat," ujarnya.
Pihak sekolah juga semangat banget. Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum, Fenti Eka Nurulia bilang, "Program ini selaras banget sama visi kami. Kami siap lanjut kolaborasi dengan FISIP UB."
Sepanjang acara, siswa aktif banget kasih pertanyaan, opini, dan cerita pengalaman mereka soal dunia digital dan info-info politik yang sering berseliweran. Banyak yang ngaku, ini pengalaman pertama ikut pelatihan politik yang asik, real, dan relatable banget!
Program ini juga ngangkat kampanye #SaringSebelumSharing sebagai ajakan buat pelajar nggak asal sebar info, apalagi soal politik. Di akhir sesi, seluruh peserta resmi jadi Duta Literasi Politik di sekolah masing-masing.
"Kami ingin kegiatan ini jadi awal dari ekosistem berpikir kritis dan kolaboratif di sekolah. Pelajar bukan cuma pengguna medsos, tapi juga opinion leader yang bijak dan beretika," tutup Verdy dengan penuh harapan.
Inisiatif seperti ini patut dicontoh! Yuk dukung terus pendidikan politik yang fun, cerdas, dan berdampak!
Komentar0