“Patungan Nasionalis!” Kader PDIP Bali Kumpul Dana Rp500 Juta Demi Bulan Bung Karno 2025, Hadiahnya Gak Main-Main!

SUARA RAKYAT, JANGAN DIBELI? - Bukan cuma cinta tanah air yang dibuktikan lewat kata-kata. Para kader PDI Perjuangan Bali benar-benar walk the talk dengan patungan bareng demi gelaran Bulan Bung Karno 2025! Total dana yang terkumpul? Gokil, tembus Rp500 juta buat hadiah lomba-lomba yang seru dan inspiratif!

Angka ini naik drastis dibanding tahun lalu yang "cuma" Rp300 jutaan. Menurut Bendahara DPD PDIP Bali, Dewa Made Mahayastra, penambahan ini karena ada banyak cabang lomba baru dan hadiah makin wah!

"Sumber dana dari gotong royong seluruh kader se-Bali, termasuk lebih dari 200 anggota fraksi. Kita mulai kumpulin sejak Juli 2024, jadi sekarang udah siap," jelas Mahayastra di Denpasar, Minggu (25/5/2025).

Lomba-Lomba Keren & Hadiah Fantastis, Semua Serba Lokal!

Rangkaian Bulan Bung Karno 2025 bakal digelar sepanjang 1–29 Juni 2025. Bukan cuma sekadar upacara atau orasi, tapi ada segudang lomba yang bakal menyulut semangat nasionalisme dan kreativitas anak muda Bali.

Lomba-lombanya? Bikin bangga budaya lokal dan lingkungan:

• Lomba Barista Kopi Bali
• Mixologi Arak Bali
• Utsawa Widyatarka Susastra Bali (sastra Bali, dari SD-SMA!)
• Konten Kreatif “Bali Bersih Sampah”
• Cerdas Cermat Nasionalisme
• Desain Motif Endek Bali
• Fashion Show “Endek Banteng”

Paling heboh? Utsawa Sastra Bali yang khusus buat pelajar, berhadiah total Rp81 juta! Nggak main-main nih buat regenerasi pejuang literasi lokal!

Bukan Sekadar Event, Tapi Perjuangan Ideologis

Menurut I Ketut Suryadi, Wakil Ketua Bidang Ideologi PDIP Bali, Bulan Bung Karno bukan sekadar acara tahunan, tapi bentuk nyata menghidupkan ajaran sang Proklamator.

"Dulu 32 tahun ajaran Bung Karno dimatikan. Sekarang PDIP konsisten bangun karakter anak muda lewat lomba-lomba yang relevan dengan kondisi zaman," tegasnya.

Fokus: Nasionalisme, Kreativitas & Lingkungan

PDIP Bali juga memanfaatkan momen ini untuk menumbuhkan kesadaran soal pelestarian lingkungan lewat gerakan “Bali Bersih Sampah” dan pengurangan plastik sekali pakai. Jadi bukan cuma nasionalis, tapi juga green-minded!