Gfz5TpMiTfrlGpM7TUrpBSz7TY==

Bukti SPP Jokowi dari Bareskrim Dipertanyakan Buni Yani: “Masa Semester II Baru Bayar di 1982?

#

Ilustrasi

SUARA RAKYAT
, JANGAN DIBELI? - Kisruh soal keaslian ijazah Presiden Joko Widodo alias Jokowi belum kelar, bro! Kali ini, yang angkat suara adalah peneliti media dan politik Buni Yani. Ia mempertanyakan kronologi pembayaran SPP Jokowi yang dipaparkan oleh Bareskrim Polri.

Masalahnya, menurut Buni, jadwal kuliah dan pembayaran SPP-nya nggak nyambung!

“Kalau Jokowi masuk UGM tahun 1980, harusnya semester I dibayar sekitar Juli/Agustus 1980. Semester II itu Januari 1981. Nah, kenapa di kuitansi yang dibeberkan Bareskrim, Jokowi malah baru bayar semester II di Januari 1982?” tulis Buni lewat akun Facebook pribadinya, Minggu (25/5/2025).

Ia bahkan ngelempar pertanyaan tajam:

“Apa Jokowi sempat cuti dua semester langsung setelah masuk? Atau baru masuk lagi tahun 1982?” lanjutnya.

Bukti dari Bareskrim: Yakin Itu Asli

Sebelumnya, Bareskrim Polri sudah menggelar konferensi pers soal ini. Mereka tegas menyatakan bahwa ijazah Jokowi dari Fakultas Kehutanan UGM itu asli, dan mendukung klaim itu dengan berbagai dokumen.

Salah satu yang ditampilkan adalah tanda bukti pembayaran SPP semester II tahun ajaran 1981/1982 atas nama Joko Widodo. Bahkan menurut Brigjen Djuhandhani Rahardjo Puro, dokumen itu udah diverifikasi secara laboratoris oleh Puslabfor Polri.

“Stempel dalam kuitansi itu sudah diuji, dan hasilnya identik dengan dokumen pembanding. Jadi dinyatakan asli,” jelas Brigjen Djuhandhani dalam konferensi pers, Kamis (22/5/2025).

Tapi... Mana Ijazah Aslinya?

Meski udah tampil percaya diri dengan berbagai bukti, publik tetap mempertanyakan satu hal penting: mana foto dokumen ijazah asli Jokowi-nya? Soalnya, yang ditampilkan cuma fotokopi dan momen penyerahan ijazah ke penyidik, bukan ijazah aslinya secara langsung.

Padahal, ini jadi salah satu titik kritik dari Tim Pembela Ulama dan Aktivis (TPUA) yang menganggap ijazah Jokowi itu palsu.

Publik Masih Penasaran

Meski Bareskrim klaim udah clear dan sahih, tapi komentar Buni Yani menambah bahan diskusi baru. Netizen pun mulai ikut mikir, “bener nggak sih ini kronologinya?”

Kalau kamu gimana? Lebih percaya data Bareskrim atau masih punya tanda tanya besar?

Komentar0

Type above and press Enter to search.